Status Bencana Longsor di Natuna Tanggap Darurat, 27 Rumah Tertimbun

Longsor timbun satu kampung di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Jakarta MetroLimaTV.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna Patli Muhamad menyatakan status bencana tanggap darurat atas tanah longsor yang melanda Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
“Status bencana tanggap darurat dengan masa 7 hari terhitung sejak Senin (06/2). Kondisi terkini hujan,” ujar Patli dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (7/2).

Patli mengatakan ada 10 orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Enam orang di antaranya telah diketahui identitasnya. Data ini dihimpun dari pengurus jenazah dan staf Kantor Camat Serasan Suhardiman. Sementara 4 lainnya belum teridentifikasi.

Keenam korban meninggal dunia itu adalah Abd Kadir Bin Jakpar Sulaikan (70) laki-laki; Darman BIN Kantur (70) laki-laki; Rianti (27) perempuan; Anak Ibu Rianti (5) laki-laki; Abdullah (64) laki-laki; Fadil (10) laki-laki.

Patli mengatakan terdapat 47 orang dinyatakan hilang, luka berat 1 orang, korban rawat jalan 3 orang, dan 4 orang mengalami kondisi kritis. Sementara terdapat 27 rumah tertimbun.

“Orang dengan kondisi kritis, 3 dikirim ke Pontianak via Bukit Raya dan 1 dikirim ke Ranai via Indra Perkasa,” tuturnya.

Selain itu, dia juga memberikan data pengungsi yang tersebar di beberapa tempat. Menurutnya, saat ini terdapat 1.216 orang pengungsi akibat bencana itu.

“219 Orang mengungsi di PLBN, 215 mengungsi di puskesmas, 500 orang di pelimpak dan masjid Al-furqon, dan 282 orang di pengungsian SMA 1 Serasan,” tulisnya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Natuna Raja Darmika mengatakan material longsoran menutup ruas jalan. Akibatnya, jalan raya yang menghubungkan Astaka ke arah Koramil tak bisa dilewati.

Longsor dikabarkan terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Kejadian tersebut turut menimbun sebuah kampung, yakni Desa Pangkalan.

“Material longsor menutup ruas jalan raya yang menghubungkan Astaka ke arah Koramil lumpuh dan tak bisa dilintasi,” ujar Darmika kepada CNNIndonesia.com, Senin (6/3).

Darmika mengatakan kejadian tersebut dilaporkan pertama kali pada pukul 13.23 WIB melalui sambungan telepon Plh. Danramil 06/Serasan.

Menurutnya, longsor menimbun kampung tersebut karena cuaca ekstrim yang terjadi di wilayah Serasan.

“Hujan dengan intensitas tinggi terus melanda wilayah beberapa hari belakangan ini mengakibatkan banjir dan tanah longsor,” tuturnya.

Ia juga mengatakan tanah longsor yang mengubur Desa Pangkalan hingga ke jalan raya itu terjadi pada pukul 11.15 WIB. Tanah tersebut jagih dari lereng bukit.

“Longsor susulan masih terjadi. Kerugian material berupa rumah warga yang tertimpa longsor belum bisa dihitung,” ucapnya. Fil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *