MPLS SMA, SMK, SLB Jabar 2024 Dibuka: Larangan Kekerasan dan Perundungan Ditegaskan

BEKASI – Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menegaskan larangan segala bentuk kekerasan dan perundungan saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa SMA, SMK, dan SLB se-Jawa Barat Tahun 2024 di SMAN 5 Kota Bekasi pada Senin (15/7/2024).

 

Bey Machmudin menyampaikan bahwa MPLS harus menjadi ajang yang positif dan membangun bagi siswa. “Pada MPLS ini, tidak boleh ada kekerasan ataupun perundungan. Saya tidak percaya bahwa siswa disiplin harus dididik dengan kekerasan. Jika terjadi perundungan, laporkan kepada orang tua, guru BK, atau wali kelas,” tegasnya.

 

Di dampingi oleh Plh. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, M. Ade Afriandi, Bey juga mendorong para siswa untuk menikmati masa orientasi ini dengan penuh semangat. “Kalian adalah calon pemimpin masa depan, jadi harus semangat di sekolah yang baru!” serunya.

 

Pentingnya membangun karakter yang kuat, jujur, dan bertanggung jawab sejak dini juga ditekankan oleh Pj. Gubernur. “Jangan lupa belajar dengan tekun, ikuti semua kegiatan sekolah, dan aktif dalam organisasi seperti OSIS, ekstrakurikuler, seni, serta olahraga,” tambahnya.

 

Tak lupa, Bey Machmudin memberikan apresiasi kepada Plh. Kadisdik Jabar, para kepala sekolah, serta Kepala Cadisdik Wilayah I-XIII atas pelaksanaan PPDB tahun ini yang berjalan dengan jujur dan transparan.

 

*MPLS Hari Pertama di SMKN 1 Karawang*

 

Pada kesempatan yang sama, Plh. Kadisdik Jabar, M. Ade Afriandi, menegaskan kembali bahwa di sekolah tidak boleh ada kekerasan dan perundungan. “Harus belajar menerima dan menghargai perbedaan. Terpenting, saling membantu dan jangan berbohong,” pesannya pada hari pertama MPLS di SMKN 1 Karawang.

 

Ia juga mengingatkan bahwa menghina, mengejek, atau membeda-bedakan, baik dari segi fisik maupun lainnya, tidak boleh dilakukan. “Oleh karena itu, jangan lakukan bully,” tegasnya.

 

*Monitoring Hari Kedua MPLS*

 

Pada hari kedua MPLS, Pj. Gubernur dan Plh. Kadisdik melanjutkan monitoring dan memberikan arahan di beberapa sekolah, termasuk SMAN 1 Parongpong, SMKN 1 Cisarua, SMAN 1 Cisarua, dan SMAN 1 Batujajar, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (16/7/2024).

 

Plh. Kadisdik kembali mengingatkan bahwa masa pengenalan lingkungan sekolah harus menyenangkan dan tidak boleh ada senioritas. “Yang penting adalah tata krama. Sebaik apapun prestasi anak-anak, jika tidak memiliki tata krama, apa gunanya?” ujarnya.

 

“Tata krama itu penting. Jika melakukan kesalahan, akui. Dalam MPLS, bukan hanya mengenal lingkungan sekolah dan kakak kelas, tetapi juga mengenal diri sendiri. Sebagai siswa baru, hormati diri sendiri dan orang lain. Yang sudah jadi kakak kelas, harus menyayangi adik kelasnya,” pesannya.

 

Kegiatan MPLS ini diikuti oleh seluruh peserta didik SMA, SMK, dan SLB negeri maupun swasta di Jawa Barat, dan dilaksanakan dari tanggal 15 hingga 17 Juli 2024.

 

Materi yang diberikan dalam MPLS mencakup Wawasan Wiyata Mandala, belajar efektif, kesadaran berbangsa dan bernegara, pendidikan karakter, tata krama siswa, kegiatan kesiswaan seperti kepramukaan dan ekstrakurikuler, serta Profil Pelajar Pancasila.

 

Diharapkan, MPLS dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas, nyaman, dan inklusif bagi semua.

 

(Naufal Zuhdi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *