Metrolimatv.com – Tanjung Jabung Timur. Jambi Terkait adanya dugaan pungutan liar (pungli) di SMAN 1 Tanjungjabung Timur, yang berlokasi di Kecamatan Rantau Rasau. Kepala Sekolah SMA 1 Tanjab Timur, Hafrial mengatakan hal itu itu bukan pungutan melainkan sumbangan sukarela wali murid siswa untuk pemasangan pagar dan gudang di sekolah.
Sementara itu beredar informasi yang didapat awak media, adanya rapat Komite SMAN 1 Tanjungjabung Timur, yang menghasilkan keputusan soal iuran kepada wali murid untuk pembangunan pagar dan gudang alat meubeler sekolah tertanggal 02 November 2022. Dimana rapat menghasilkan, sumbangan untuk setiap wali murid dikenakan diangka Rp 50.000 untuk setiap siswa.
Terkait informasi ini, beberapa awak media dan Alam Sutra, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kompek Tanjungjabung Timur mencoba mengkonfirmasi informasi yang didapat.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Tanjungjabung Timur, Hafrial saat dikonfirmasi membantah adanya pungutan liar tersebut. ‘’Itu informasi itu kurang benar, ‘’ucapnya.
Dia mengaku, memang ada rapat komite tertanggal tersebut. Tapi itu membahas soal dana perpisahan yang tidak jadi kami lakukan. Dan uangnya sudah dikembalikan ke siswa masing-masing, ‘’ucapnya.
Menyinggung soal pembangunan pagar dan gudang diakui Hafrial, itu benar. Tapi itu bantuan berasal dari wali murid secara sukarela. ‘’Dampak dari kerap kali, anak bolos sekolah melalui lokasi yang belum dipagar, ‘’katanya.
Hafrial juga kembali menegaskan, kalau terkait pungutan itu tidak ada. Namun, ada rapat, tapi rapat membahas untuk biaya perpisahan anak atau untuk ulang tahun sekolah. ‘’Tempo lalu dan acara itu tidak jadi saya lakukan. Dan uangnya saya kembalikan ke siswa, ‘’tegasnya lagi.
Saat disinggunng adanya keluhan siswa, terkait dugaan ada pungutan dan pemotongan lain yang dikeluhkan beberapa siswa kepada awak media. Kepala Sekolah SMAN 1 Tanjab Timur kembali menjelaskan, kalau hal tersebut diluar sepengetahuan dirinya.
“kalau soal adanya pemotongan, sampai ke pungutan lain, silahkan tanya ke komite saja pak, kami hanya menyediakan tempat untuk komite rapat, dan notulen rapat ada,” terangnya
Seperti yang di sarankan Kepsek, Jumat 7-4-23, awak media mencoba mengonfirmasi Budi yang disebut, selaku Ketua komite via Sambungan telpon, dalam sambungan telepon, Ketua Komite mengatakan, terkait iuran Siswa Rp 50.000 ribu, untuk Kegiatan Milat sekolah, dan bukan kepentingan siswa, saya sarankan pada pihak sekolah, kembalikan, jika siswa masi mau membuat acara tersebut, silangkan sering dengan dana sekolah.
“Kalau soal iuran RP 50.000 Ribu, saya tidak tau, saya dapat informasi dari rekan wartawan, ada iuran yang di lakukan osis disekolah, dan saya cek kesekolah, dan saya katakan, jika iuran tersebut, untuk kepentingan sekolah, bukan kepentingan siswa saya sarankan kembalikan uang yang suda dipungut, jika Siswa, masi berkeinginan mengadakan kegiatan, silahkan sering dengan dana sekolah,” Jelas Ketua komite
Saat di tanyai, informasi yang didapat awak media, adanya Siswa/Siswi membayar iuran perbulan sebesar Rp 50.000 untuk satu perseta didik, dengan sebutan uang komite. seperti penjelasan Hafrial selaku kepsek saat dikonfirmasi, menerangkan, uang tersebut di pegang oleh bendahara komite, dan suda berjalan lebih dari satu Tahun, sebelum ia menjabat kepsek di SMA N 1 Tanjab Timur, (sama dengan keterangan sumber lain red)Budi membenarkan, adanya iuran tersebut, dan iuran itu di ambil atas dasar kesepakatan wali mirid, untuk pembanguan pagar, dan bangunan di sebelah musolla, saat rapat komite.
” Terkait iuran Rp 50.000 perbulan, itu memang ada, dan itu di lakukan atas dasar kesepakatan rapat bersama wali murid, dan uang tersebut di pergunakan untuk membangun pagar dan gedung disamping mosollah, karna pembangunan pagarnya panjang, di tambah bangunan yang ada di samping musollah , tentu pembangunannya lama,”jelas Budi yang juga seorang ASN
Belum sempat menanyai, terkait adanya informasi, dugaan pemotongan bantuan basnaz untuk siswa tidak mampu, siswa penerima nantuan, yang menunggak pembayaran uang komite, langsung dipotong mencapai 200/250 Ribu, budi menjawab, sebentar ada tamu, terdengar sambungan telpon seluler terputus, sampai berita ini dinterbitkan awak.media belum mendapatkan kejelasan,
Untuk Diketahui, lebih dari Tujuh ratus peserta didik di SMA N 1 Tanjab Timur dikenakan Iuran perbulan, sebesar Rp 50.000, dan iuran sudah berlangsung selama lebih daei Satu tahun.
Terkait pemberitaan ini, Kapala Bidang(Kabid) SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, belum bisa dikonfirmasi, di hubungi Via Whatsapp berdering tanda masuk, tapi tidak di angkat, oleh Kabid.
(Nst)